[FF] My Silly Engagement (Chapter 2)

Gambar

Author             : misskangen

Genre              : Romance, friendship, family, comedy

Rating             : PG 17

Main Cast        : Im Yoona, Choi Siwon

Support Cast   : Kwon Yuri, Seo Joo Hyun, Lee Donghae, Jung Hye Ri (OC), Han Young Ran (OC)

Disclaimer       : Cerita ini hanyalah fiktif dan murni ide penulis, semua cast meminjam nama idol korea dan karakternya sang penulis pula yang menentukan. Bila ada kesamaan cerita, waktu, dan latar maka jelas adalah suatu kebetulan yang sangat tidak diinginkan. Di dalam cerita ini terdapat sedikit komedi, bila pembaca merasa tidak lucu atau garing mohon dimaafkan karena penulis sudah berusaha sebaik mungkin menghasilkan karya (?) yang baik.

Chapter 2

Yoona terkejut mendapati seorang namja yang berdiri dihadapannya, dan dirumahnya sendiri. Yoona membelalakkan matanya, dan hanya bisa terdiam. Benar-benar bingung, tak tahu ingin berkata apa.

Siwon POV

Disinilah aku sekarang, di rumah Im Ahjussi yang mengundangku makan siang. Akhirnya aku akan bertemu lagi dengannya, Im Yoona yang asli. Setelah sebelumnya dia sukses mengelabuiku dengan mengirim temannya untuk menemuiku di Cafe tempo hari. Lihat saja nona Im, kau sudah berani mempermainkan seorang Choi Siwon, lihat saja apa yang bisa kulakukan untuk membalasmu.

 

Flashback

“Yoona-ssi, mengapa kau disini? Apa tidak ada yang mengantarkanmu pulang??” tanyaku padanya ketika ia berhasil menghentikan mobilku di jalan dan kulihat dia bersama seorang yeoja lain yang sepertinya pernah kulihat. Oh iya, yeoja itu yang kulihat di depan toilet bersama yeoja yang kutolong karena terpeleset, tapi kemana yang satu lagi itu ya… Apa mereka teman-temannya Im Yoona, yang ikut mengawasi pertemuan pertama kami?

“Ani, ada sesuatu yang penting yang ingin kukatakan padamu,” mendengar kalimatnya aku pun keluar dari mobil dan mendengar semua ceritanya.

“Mwo??? Jadi kau bukan Im Yoona, dan kau hanya seorang teman yang diminta untuk menemuiku dengan segala tipu daya sehingga aku akan membatalkan perjodohan ini??” aku melihatnya mengangguk merasa bersalah.

“Im Yoona yang asli adalah orang yang kau tolong di depan toilet tadi,” tambah yeoja yang berdiri di sebelahnya. “Kami benar-benar minta maaf, kami tak sanggup menolak permintaannya untuk melakukan ini karena kami sangat menyayanginya. Mohon jangan salahkan dia, karena perjodohan ini membuatnya susah dan terpojok,” kali ini ia memohon dengan raut wajah sungguh-sungguh.

“Ya sudahlah, tak usah dilanjutkan lagi. Aku tak menyalahkan kalian, Im Yoona sangat beruntung memiliki teman seperti kalian berdua,” ini pertama kalinya aku merasa iri dengan seseorang yang baru akan kukenal, dia memiliki sesuatu yang tak kumiliki, kasih sayang dari sahabatnya.

 

Flashback End

Akhirnya sang pelaku utama datang juga. Dia pasti tidak tahu apa yang sedang menunggunya di rumah. Aku pun berdiri seakan menyambutnya, begitu ia sampai di hadapanku aku langsung saja menyapanya.

“Anyeong, Yoona-ssi,” aku menatapnya sambil memberikan senyuman mautku, seketika itu juga kulihat dia hanya terdiam, berdiri terpaku, lebih tepatnya dia pasti shock melihat kehadiranku.

Walaupun melihatku dengan ekspresi seperti itu, aku akui dia adalah yeoja yang cantik, memiliki kening dan mata yang indah. Aku jadi penasaran bagaimana jika dia sedang tersenyum. Aissh, apa sih yang sedang aku pikirkan, jangan lupa dia itu orang yang sudah membohongiku dan saat ini aku harus fokus untuk membalas keisengannya yang cukup kelewatan tempo hari.

 

Siwon POV End

Yoona terlihat sangat terkejut mendapati sang calon tunangan berdiri di depannya, padahal tadinya ia berpikir bahwa perjodohan itu akan batal dengan sendirinya. Kenyataannya sekarang ia begitu shock dengan apa yang ada di hadapannya saat ini. “Ini pasti mimpi. Yah, aku yakin ini mimpi,” Yoona mencoba meyakinkan dirinya sendiri di dalam hati.

 

Siwon POV

“A…a…anyeong, Siwon-ssi,” akhirnya dia bersuara juga, aku kira dia sudah mati berdiri. Dia hanya tersenyum kecut menanggapi keadaan ini, itu adalah senyuman pertama yang kulihat darinya, walau senyum itu terpaksa tapi tetap kulihat keindahan di wajahnya. Lagi lagi, apa sih yang sedang kupikirkan, yeoja itu bahkan tak mencoba tebar pesona sekarang, mengapa aku seperti terpesona begitu. Gawat!!! Aku tidak boleh mengalami love at first sight!!!

“Wah.. sepertinya kalian masih malu-malu untuk menunjukkan kedekatan kalian,” celetuk suara yeoja yang memperkenalkan dirinya bernama Yuri, kakak Yoona. “Seharusnya tidak perlu malu, karena hanya ada keluarga disini,” kali ini aku mendengar ibu Yoona yang diikuti suara tawa  tertahan dari Yuri dan ayahnya. Sepertinya mereka keluarga yang sangat kompak, bahkan untuk menggoda satu sama lain. Ku rasa pasti akan menyenangkan bila berada di tengah-tengah mereka.

“Eomma, Eonni, apa maksud kalian bicara seperti itu. Aku sama sekali tak…”

“Ah..Maksudnya kami sudah merasa cukup dekat sejak pertemuan pertama,” aku langsung memotong perkataan Yoona, takut dia mengatakan sesuatu yang bisa menggagalkan rencana pembalasanku. Mendengar ucapanku dia balik menatapku seakan berkata ‘apa maksudmu hah???’ Saat itu aku melihat raut lucu di wajahnya, walaupun aku tahu saat ini dia sedang kesal, tapi aku cukup terhibur dengan keadaan ini.

“Uhh so sweet…..” kakak dan Eommanya benar-benar kompak. “Ya sudah..mari kita makan siang,” ajak Im Ahjussi.

Selama acara keluarga ini berlangsung, entah kenapa aku merasakan satu kesan yang mendalam. Kesan yang tidak pernah aku dapat selama ini, yaitu kehangatan keluarga. Aku merasa seperti telah kenal lama dengan keluarga ini, seolah aku telah lama menjadi bagian dari keluarga ini. Aku melirik Yoona yang sedari tadi memasang tampang cemberut karena berulang-ulang digoda oleh ibu dan kakaknya. Sepertinya Yoona tak bisa membalas olokan mereka karena sudah terlanjur terpojok dengan kehadiranku disini. Aku jadi berpikir, Yoona pasti diam-diam telah merencanakan kekacauan di pertemuan pertama tempo hari tanpa diketahui oleh keluarganya. Im Yoona, kau sungguh yeoja yang berani bahkan nekad.

 

Siwon POV End

 

-0-

 

“Ahjussi, terima kasih atas undangan makan malamnya. Aku sangat terkesan” Siwon membungkuk kepada kedua orang tua Yoona sebelum pamit pulang.

“Ah, kau tidak perlu sungkan. Sebentar lagi kau jadi menantuku dan kitapun akan jadi satu keluarga. Lebih baik kau panggil aku appa dan memanggil istriku dengan sebutan eomma. Bukankah mengakrabkan diri mulai dari sekarang sangat tepat?” Yoona mengalihkan pandangannya kepada sang ayah, menatap tak percaya dengan pernyataan yang baru saja diutarakan ayahnya.

“Ne.. tentu saja appa. Kalau begitu aku pamit, aku harus kembali ke kantor” Siwon memamerkan kedua lesung pipinya yang mempesona.

“Hati-hati di jalan. Yoona ayo kau antarkan Siwon sampai ke mobilnya” perintah ibunya.

“Ne…” jawab Yoona malas. Mau tak mau Yoona berjalan mengikuti Siwon menuju mobilnya yang diparkir di depan rumah. Yoona merasakan tatapan tiga orang di belakang punggungnya, yang masih setia mengawasi setiap gerak-geriknya.

Begitu sampai di mobil, Siwon langsung masuk ke mobilnya tanpa basa-basi pada Yoona. Tanpa disangka-sangka Yoona nekad ikut masuk ke dalam mobil Siwon, duduk disebelahnya di bangku penumpang bagian depan.

 

Yoona POV

“Siwon-ssi, apa maksudmu bersikap seperti itu di depan keluargaku?” aku langsung mencecarnya dengan pertanyaanku begitu sampai dalam mobilnya, bahkan dia belum sempat memasang seatbelt ataupun men-starter mobilnya. Namja satu ini benar-benar menghancurkan mood ku hari ini.

“Maksud??? Anggap saja sekarang skor kita 1-1. Bukankah kemarin kau sudah berhasil menipuku dengan mengirimkan temanmu yang aneh itu untuk menemuiku?” dia menjawab dengan santai sambil menyetir meninggalkan halaman rumah. Awalnya aku tak sadar kalau mobilnya sudah berjalan ke luar gerbang rumah, tapi aku mengabaikannya. Aku lebih mementingkan rasa penasaranku padanya.

“jadi kau tau aku sudah membohongimu?? Siapa yang memberitahumu, apakah Seohyun dan Hyeri??” aku jadi penasaran tapi yang ditanya hanya tersenyum. Ganteng sih..tapi tetap saja, menyebalkan!!!

Kami sampai di tepi sungai Han, dan diapun menghentikan laju mobil sebelum tercebur ke sungai (ya iyalah, gimana sih Authornya???) aku pun mengikutinya keluar dari mobil dan duduk di satu bangku dekat taman (anggap aja ada taman di tepi sungai Han, secara author belum pernah ke sana hehehe). Aku duduk dengan menjaga jarak, dan tetap memasang muka sebal. Aku menunggunya mengatakan sesuatu, tetapi dia tetap diam seribu bahasa hanya menikmati pemandangan di depannya.

“Yak! Kenapa kau diam saja?? Kau akan membatalkan perjodohan ini kan?” aku mulai menayainya.

“Tidak!! Aku tidak akan membatalkan perjodohan ini. Lagi pula yang menetapkan perjodohan ini kan orang tua kita, aku sama sekali tak punya kuasa untuk membatalkannya. Justru aku merasa ini akan jadi suatu situasi yang menarik, secara kau yang lebih dulu memulai permainan ini dan aku tertarik untuk terus melanjutkannya” terangnya yang membuatku semakin terpojok.

“Permainan katamu? Permainan apa, aku hanya berusaha agar tidak menikah denganmu. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidupku nantinya bersama orang sepertimu,” semburku begitu saja.

“Jinja?? Memangnya kau tidak tahu, aku ini type suami idaman wanita seluruh Korea. Aku tinggi, tampan, dan kaya. Aku yakin tidak akan ada wanita yang menolakku,” dia percaya diri sekali “Ch, kalau begitu aku akan jadi wanita pertama yang menolakmu karena kau sama sekali bukan type-ku,” kali ini aku berbicara cukup skeptis, haha!!

“Oh ya?? Kita lihat saja nanti bagaimana akhirnya” nada bicaranya sedikit mengejek.

“Yahhh kita lihat saja nanti…” lanjutku sembari mengangkat dagu memperlihatkan gaya arogan yang sepertinya gagal total karena kulihat dia tertawa. Satu kalimat, dia tampan sekali!!!

 

Yoona POV End

-0-

 

 

Mobil Siwon berhenti di depan rumah Yoona. Siwon mengantarkan Yoona kembali ke rumah setelah Yoona sengaja masuk ke mobil Siwon untuk menginterogasinya panjang lebar. “kau beruntung hari ini mood ku sedang bagus sehingga aku bersedia mengantarkanmu kembali ke rumah padahal kau sudah membuang waktuku yang sangat berharga hanya untuk perdebatan tak penting.”

Whatever!! Masa bodoh dengan waktu berhargamu itu. Aku kan tidak minta diantar, tadi aku sudah hampir naik taksi. Justru kau yang memaksaku untuk diantar olehmu, Siwon-ssi,” balas Yoona.

“Kalau aku membiarkanmu naik taksi, orang tuamu pasti akan curiga. Bisa-bisa aku dianggap sebagai calon menantu yang tidak kompeten,” kata Siwon penuh percaya diri.

Yoona mendesis, terperangah dengan perkataan Siwon. “Itu sih bukan urusanku!!” kata Yoona sambil membuka pintu mobil. Meninggalkan Siwon dalam mobilnya dan masuk ke rumah dengan wajah cemberut.

-0-

Seohyun POV

Gubrak!!! Aku kaget setengah mati sampai menumpahkan minumanku, Hyeri sampai tersedak juga karena terkejut akibat ada orang yang sengaja menggebrak meja kantin tempat kami duduk sekarang. Aku melihat sekeliling, dan semua pandangan tertuju kepada kami. Tapi bagi kami pandangan semua orang tidak ada artinya dibanding yeoja yang sedang berdiri dihadapan kami dengan tatapan membunuhnya. Ini adalah saat yang sudah kami tebak bakalan datang menghampiri, hari dimana kami akan diadili karena tindakan kami menjadi pengkhianat bagi sahabat kami sendiri.

“Kalian benar-benar tega!!! Aku tak menyangka kalian melakukan ini terhadapku. Karena kalian kini hidupku berada di ujung tanduk.” Dia mulai mengeluarkan unek-unek kekecewaannya kepadaku dan Hyeri.

“Bukan maksud kami ingin berkhianat, tapi kami hanya ingin yang terbaik untukmu. Masa sih kau ingin menyia-nyiakan namja seperti Choi Siwon. Dia adalah namja paling sempurna yang pernah ku temui,” Hyeri pun mencoba menjelaskan. “Jadi ternyata kau yang sudah jatuh cinta padanya, Hyeri,” Yoona tetap saja sewot.

“Ah Ani… aku tak jatuh cinta, hanya saja menurutku dia masih jauh lebih baik daripada namja yang kau tunggu padahal tidak ada kejelasan kapan ia akan kembali ke Korea,” Hyeri masih membela diri.

“Ne, benar kata Hyeri. Daripada kau makan hati menunggu Pengacara Lee kembali, yang notabene masih belum ada kejelasan hubunganmu dengannya, bukankah lebih baik kau mencoba memulai hubungan baik dengan tuan muda Choi,” aku turut menimpali kata-kata Hyeri.

“Kalian ini sahabatku bukan sih!! Asal kalian tahu saja, kalian sudah mengumpankan aku ke Hiu!!,” sahut Yoona dan berlalu pergi. Dia kelihatan sangat kecewa kepada kami yang membuat kami semakin merasa bersalah. Hingga seminggu kemudian, kami masih belum bisa menghubunginya. Yoona masih sangat marah sampai tak sudi menemui kami.

 

Seohyun POV End

 

-0-

 

 

Drrrt…. drrrtt…. Ponsel Yoona yang sejak tadi di silent nya bergetar. Yoona yang sedang tidur siang masih ogah-ogahan mengambil ponselnya yang terletak di nakas sebelah tempat tidurnya.

Dengan mata yang setengah terbuka Yoona memaksakan diri membaca pesan yang baru saja masuk.

From : 010-0704-xxxx

Hei, Nona Im. Ini aku Choi Siwon, calon suamimu ^^. Malam ini aku mengundangmu datang ke Liberty Hotel di pusat kota Seoul. Temui aku di Casino lantai 17. Kau harus datang ya!!!

 

“Mwo??!!!” mata Yoona langsung membelalak mendapati isi pesan beserta pengirimnya. Beberapa detik kemudian masuk pesan yang lainnya.

 

From : 010-0704-xxxx

Akan ada banyak kesenangan nantinya, itupun kalau kau bisa menikmatinya. Oh.. aku lupa kalau kau cuma seorang yeoja manja, mana mungkin bisa mengerti tempat seperti itu kekeke…

 

“Apa-apaan namja satu ini?? Berani sekali mengataiku anak manja. Dasar namja sok tahu!!!” omel Yoona, berbicara sendirian.

Lalu masuk lagi satu pesan, dari nomor yang sama. Yoona semakin emosi dibuatnya.

From : 010-0704-xxxx

Aku yakin kau pasti berpikir ribuan kali untuk datang. Anggap saja ini tantangan dariku untukmu. Bukankah skor kita masih sama kuat, 1-1. Nanti kita lihat siapa yang bisa unggul lebih dulu…

 

“Oh… jadi dia menantangku!!! Choi Siwon, kau sudah menggali kuburanmu sendiri. Lihat saja nanti aku akan membuatmu KO!!” kata Yoona begitu bersemangat.

Di lain tempat, Choi Siwon terlihat senyum-senyum sendiri. Namja itu masih terheran-heran dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba saja merencanakan suatu hal untuk menjahili Im Yoona, calon istrinya.

Entah apa yang ada di pikirannya saat itu, hingga menghasilkan ide yang aneh hanya untuk membuat seseorang merasa kesal dan jengah. Padahal sebelumnya hanya ada pekerjaan dan pekerjaan yang ada dalam pikirannya bahkan untuk memikirkan mencari hiburan tersendiri yang menyenangkan untuknya pun sepertinya dia tak punya waktu.

“Baiklah nona Im, aku ingin lihat bagaimana anak manja sepertimu akan menangis di tengah suasana yang sangat asing bagimu. Apa yang akan kau lakukan untuk tetap menjaga harga dirimu hmmm… pasti akan menarik,” kata Siwon sambil merapikan dokumen di atas meja kerjanya.

Sepertinya kehadiran Im Yoona dalam hidupnya telah mampu merubah banyak hal….

Yoona POV

Sebenarnya aku malas sekali datang kesini, tapi karena orang itu yang menantangku untuk datang ke tempatnya berada jadi aku datang saja untuk menunjukkan bahwa Im Yoona bukan seorang penakut atau pecundang. Aku datang ke Casino di salah satu hotel miliknya hanya dengan berpakaian kasual memadu-padankan jeans dengan turtle neck hitam dan jas merah maroon. Kalau begini aku lebih mirip yeoja tomboy. Tapi biarlah, aku tak mau merasa dianggap penting hanya karena datang ke tempat calon tunanganku.

“Yoona-ssi, kau datang, aku pikir kau tidak punya ‘taste’ datang ke tempat seperti ini,” sapanya begitu melihatku. Aku hanya memberinya satu senyuman terpaksa yang sedikit mengejek (readers bisa bayangkan sendiri kan?) dan merasa tak nyaman ketika ia memandangiku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

“heh, kau lihat apa? Tidak ada yang aneh dengan penampilanku. Aku hanya tidak ingin ada orang yang kenal denganku yang melihatku datang ke tempat seperti ini,” sergahku karena mulai merasa gugup, aku tak pernah datang ke tempat asing sendirian karena biasanya aku akan ditemani Seohyun dan Hyeri. Tapi saat ini tak mungkin mereka menemaniku, aku kan sedang marah pada mereka karena sudah mengkhianatiku.

Lalu kulihat ada seorang wanita datang dan langsung memeluk lengannya, bergelayut sok mesra. “Oppa….,” aku mendengar rengekannya yang sok manja dan berusaha merayunya. Justru orang yang sedang dirayu terlihat malas menanggapi seperti ingin segera mencampakannya ke lantai. Ch, wanita ini.. penampilannya saja sudah membuatku muak dari awal. Dia mencoba tampil modis, tapi dandanannya itu…membuatnya terkesan kamseupay (hadeeeh..Yoona gaul juga yah!!).

Akhirnya aku mengikutinya masuk ke dalam Casino. Dia berjalan mendahuluiku masih dengan yeoja parasit itu yang menempel di lengannya bak ikan sapu-sapu. Aku berjalan-jalan melihat tempat ini, all about gambling, aku sama sekali tak mengerti.

Tak lama kemudian aku mendapatinya duduk di salah satu kursi dimana di mejanya yang berukuran sangat lebar terdapat satu roda yang berputar dengan satu bola kecil diatasnya. Di meja itu juga terbentang papan dengan gambar kotak-kotak berangka. Aku pikir itu pasti papan taruhan karena ada begitu banyak koin yang tersusun diatasnya. Melihat bentuknya sepertinya ini tak asing bagiku, aku yakin pernah melihatnya. Ahh… iya ini pasti casino roulete. Aku pernah melihat sepupuku, Baekhyun, sedang bermain casino roulete di internet. Jadi begini wujud aslinya, aku mulai mengerti sekarang.

 Gambar

Sepertinya Choi Siwon mencoba ikut bertaruh dengan casino roulete itu dan kulihat yeoja aneh itu berdiri disampingnya, masih belum putus asa walau sepanjang waktu diabaikan seperti itu. Lalu aku juga mendekatinya dan mencoba mengawasi permainannya. Walau tidak sering tapi beberapa Baekhyun sempat mengajariku cara memainkan judi yang satu ini. Walaupun Baekhyun mengajariku via media online, tapi setidaknya aku mengerti peraturan permainannya. Apalagi dilihat dari roda roulete itu jelas merupakan European Roulete, karena hanya ada angka 0-36, jadi kerumitannya tidak lebih sulit seperti American Roulete yang menambah angka ‘00’ di rodanya. Itu sih menurutku, berdasarkan penjelasan Baekhyun sebelumnya.

Kulihat dari beberapa kali putaran Choi Siwon ikut bermain, tapi sepertinya dia sedang tidak beruntung karena dia selalu kalah. Perkiraannya kemana bola pada roulete itu akan menunjukkan angka selalu tidak tepat. Aku pikir strategi taruhannya yang salah yang membuatnya bisa bangkrut seketika. Dasar!! Tidak punya pengalaman saja sok main casino roulete, yang ada dia kalah taruhan cukup besar.

“ho hoo, ternyata keberuntunganmu di meja judi, tidak sejalan dengan keberuntunganmu di ranah bisnis,” ejekku padanya, “Aku tak tanya pendapatmu,” jawabnya dengan sangat kesal.

“Sini biar aku yang bermain,” aku mencoba mengambil alih permainannya. Hey, hey Im Yoona..kau benar-benar sudah gila, rutukku dalam hati. Biar sajalah, aku sudah beberapa kali bermain casino roulete secara online, tentu saja dengan didampingi Baekhyun dan selalu menjalankan strategi yang diperintahkan Baekhyun. Semoga saja peraturannya tetap sama seperti judi online. Aku hanya berusaha mengingat-ingat strategi yang biasa Baekhyun mainkan, kuharap bisa berguna. Aku tak menyangka akan bermain judi ini secara nyata, tentunya dengan uang yang real pula untuk taruhannya. Ya Tuhan… ampuni aku, aku benar-benar terpaksa bermain judi ini. Choi Siwon, ini semua gara-gara kau, maka kau yang harus menanggung dosaku.

Aku mengambil kursi kosong disebelahnya. Seenaknya aku mengambil chip-chip taruhan milik Siwon yang belum dipasangkan untuk taruhan. Aku ingat Baekhyun pernah bilang kalau lebih baik memasang taruhan kecil tapi meletakkannya pada banyak nomor taruhan daripada memasang taruhan besar pada satu nomor. Baiklah, aku akan mengikuti tips itu. Untuk putaran pertama ini aku akan coba bermain straight up, yaitu memasangkan pada satu nomor tunggal. Aku meletakkan lima chip taruhan pada empat nomor berbeda yaitu 7, 12, 25, dan 36. Entah kenapa angka-angka itu yang muncul dikepalaku, aku hanya mengandalkan feeling saja. Akhirnya bola di atas roulete berputar dan akhirnya berhenti di angka 7. Yes!! Aku menang!!! Itu artinya aku menang 35 kali lipat dari nilai chipku eh… chipnya Siwon. Aku tak tahu berapa won nilai untuk satu chip miliknya itu, aku tidak sempat mengamati. Masa bodohlah!

Sekarang masuk putaran kedua. Kali ini aku akan mencoba bermain split bet, yaitu memasangkan taruhan pada garis antara dua nomor. Aku kembali memasang masing-masing lima chip pada garis antara angka 4 dan 5, 15 dan 16, 29 dan 30, lalu 35 dan 0. Aku terus memperhatikan bola itu masih berputar di atas roulete, sampai mulai bergerak pelan dan… berhenti di angka 30. Omo… aku menang lagi. Wah… kali ini chip taruhanku bernilai 17 kali lipat lebih banyak. Aku melihat ekspresi semua peserta yang mengelilingi meja ini, mereka semua menggelengkan kepala dan beberapa memandang sinis kepadaku. Aku melirik Siwon, dan dia kelihatan sangat tercengang. Owww…

Kini tiba saatnya putaran ketiga. Aku mengadu kedua tanganku, meremas jari-jariku agar terlipat hingga mengeluarkan suara gemeletuk tulang-tulangnya. “Aku rasa itu sudah cukup… sebaiknya kita keluar dari sini” tiba-tiba saja Siwon mengatakan itu. “Ohh.. tidak bissaaa… aku sudah sejauh ini, untuk putaran kali ini aku ingin pasang taruhan yang lebih besar. Kau tunggulah disitu Siwon-ssi dan cukup jadi penonton saja. Bukankah aku hampir mengembalikan semua chip taruhanmu yang tadi hampir habis karena kau selalu kalah…”

Skak!! Haha… Choi Siwon, kau pasti mati kutu. Akhirnya Siwon berhenti protes, akupun melanjutkan putaran ketiga. Aku janji apapun hasilnya setelah ini aku akan berhenti main. Untuk yang terakhir ini, aku nekad memainkan Red/Black, yaitu memilih salah satu warna merah atau hitam dari hasil permainan yang mencakup 18 nomor. Dengan sedikit gemetar aku menumpuk 30 chip taruhan ke kotak Red, entah kenapa aku punya feeling kuat kalau warna merah yang akan keluar dan mumpung aku sedang beruntung juga. Aku menunggu dengan harap-harap cemas, aku merasa sangat gugup sekarang. Mungkin karena aku sudah nekad memasang taruhan besar.

Bola itu sudah bergerak, berputar melewati semua angka di atas roulete. Roda itu mulai bergerak pelan… pelan… dan semakin pelan… hingga detik-detik mulai berhenti. Jantungku berdetak sangat kencang, tanganku terasa sangat dingin. Aku takut membuka mataku yang baru saja kupejamkan, tak berani melihat dimana bola itu berhenti. Aku mendengar suara-suara kekecewaan dari orang-orang disekelilingku. Oh my god… matilah aku kalau sampai salah tebak. Akhirnya aku memberanikan membuka mataku dan melihat bola itu ternyata berhenti di angka 21, dan warnanya merah. WAH!!!!! Aku berjingkrak mengetahui kalau aku menang lagi. Menang 100% untuk semua taruhanku. “Yes, yes, yes!!” aku bersorak di depan raut-raut wajah yang masih sinis di sekitarku.

Ternyata, dalam sekali main aku menang besar. Haha, aku sangat beruntung malam ini. Padahal aku sama sekali tak pernah bermain dengan uang nyata. Aku meliriknya dan dia terlihat sangat kesal dengan kejadian ini. Skor 2-1 untuk Im Yoona.

End of Yoona POV

 

 

Siwon POV

Arrrgghhh, aku kesal setengah mati. Aku menantangnya datang ke Casino untuk menunjukkan bahwa seorang Choi Siwon bisa melakukan apa saja, bahkan untuk hal sepele seperti bermain casino roulete. Tapi mengapa keberuntunganku buruk sekali, bahkan dalam satu putaran saja dia bisa menang besar. Aisshh, kali ini aku kehilangan muka di depannya.

Aku keluar Casino dengan wajah kesal, aku sempat melihatnya mengikuti dari belakang. Tapi aku semakin kesal dengan keberadaan wanita di sampingku ini. Yang ku tahu namanya, Han Young Ran. Aku hanya bertemu beberapa kali dengannya, tapi dia sudah bersikap sok-kenal-sok-dekat denganku. Tadinya aku pikir bisa memanfaatkan keberadaannya untuk melihat reaksi Yoona terhadapku, tapi kelihatannya yeoja itu sama sekali tidak merasa terganggu dengan keadaan ini. Malah justru aku yang makin kesal dibuatnya.

“Oppa…ayo kita makan diluar atau kita pulang saja,” Young Ran mulai merengek lagi, aku tidak suka. Aku mengeluarkan beberapa lembar uang 10.000 won dari dompetku, “kau pulang saja sendiri, ini ongkos naik taksi. Aku masih banyak urusan disini,” kataku sembari memberikan uang itu kepadanya. “Apa urusanmu dengan wanita itu? Memangnya dia itu siapa, oppa??” tanyanya. “Itu bukan urusanmu, cepat sana pergi,” kali ini aku mengusirnya. “Arasso..” katanya sembari mengecup pipi kiriku, dan aku tak menyangka dia melakukan itu.

“Ckckck, aku tak menyangka. Seorang Choi Siwon tidak hanya menyebalkan dan seorang narsis, tapi dia juga seorang player alias playboy. Wah wah ini berita yang bagus,” aku mengalihkan pandangan pada Yoona yang berdiri tak jauh dariku. Aku berjalan mendekatinya.

“Kau bilang Playboy?? Anggap saja begitu adanya..” kataku sambil menarik tangannya kemudian mengecup bibirnya selama 3 detik. Reaksinya hanya diam, sepertinya dia terkejut dengan apa yang kulakukan.

Plakkkk… Tiba-tiba Young Ran datang dan menampar pipi kiri Yoona, “hei kau nona, aku tidak tau siapa kau, tapi aku peringatkan jangan pernah mencoba merayu namjaku,” teriak Young Ran pada Yoona.

Plakkkk…. sekali lagi terdengar suara itu, kali ini aku lihat Yoona membalas Young Ran. “Merayunya? Hei kau nona genit kampungan, justru aku yang akan memperingatkanmu. Kau harusnya bersyukur tidak mengenalku, kalau tidak aku sudah membuatmu jadi perkedel. Awas saja kau berani menyentuhku lagi, jangan harap kau bisa menggunakan tanganmu itu lagi,” Yoona mengancamnya sambil berlalu pergi, sekilas menatapku penuh kekesalan. Ternyata dia galak juga…

 

 

TBC

 

Okay dehhhh.. selesai juga untuk bagian keduanya…. gimana readers, membosankan kah???

Maaf bila aku memasukkan unsur perjudian casino di dalam part ini. Tidak ada sedikitpun niat untuk mengajari atau mempengaruhi mindset dari setiap pembaca. Dan pastinya aku sendiri sebenarnya ga pernah masuk ke tempat-tempat yang full of gambling seperti itu karena aku kan anak baik ^^.

At least, jangan lupa ya kembali memberikan komentar, sebagai pertimbangan untuk menulis kelanjutannya…. Gomawo *bow*

98 comments

  1. wuihhh…yoona eonni lucky banget bahkan siwon oppa kalah telak sama yoona,,kekekee..slain cantik tpi yoona juga galak yhaa,,awas tuh young ran bisa2 jadi perkedel bneran tuh

Please Leave Your Lovely Ideas, Good Readers!!